Kenanglah
Aku
Malam ini langit seperti
menjadi pendukungku, mendung tanpa bintang. Lagi-lagi, untuk yang keseratus
kalinya aku mengenangmu di sini, di tepian cendela kamarku. Jiwa yang amat
berduka ini terus menestakan air mata demi mengingat kepergianmu.
Aku tinggalkan tepian
cendela. Kurebahkan tubuh letih yang setiap hari hanya ditemani air mata dan
kepedihan hati. Maaf sayang, jika hanya inilah yang aku lakukan untuk mengisi
hari-hariku tanpamu. Cinta yang aku agung-agungkan dulu kini entah kemana. Kamu
paksa aku untuk merelakannya berlalu begitu saja.
Lelah menangis, akupun
terlelap dalam rasa sakit kehilanganmu. Aku memimpikan kamu setiap kali mata
ini terpejam. Jika memang semua ini harus kujalani, jika memang cintamu telah
menghilang, kenanglah aku di surga sana. Ijinkanlah aku berharap, kamu juga
selalu mengenangku di tempat terindah milik Tuhan.
#FiksiLaguku
Twitter:
@Lujeng_Ayu